Mengetahui Perbedaan Berbagai Macam Jenis Kayu

 Mengetahui Perbedaan Berbagai Macam Jenis Kayu

KAYU JATI Vs KAYU AKASIA
Sebagai produsen atau pun konsumen pecinta furniture di haruskan kita bisa memahami jenis dari kayu yang digunakan dalam proses pembuatan. misalnya kayu jati dan akasia. Secara kasat mata warna kayu jati dan kayu akasia memiliki kemiripan yang cukup susah dibedakan, namun bukan berarti antara kedua tipe kayu tersebut tak dapat dibedakan kan? Karena antara kayu jati dan kayu akasia pada dasarnya memang dua variasi kayu yang berbeda, jadi, pasti ada perbedaan mendasar pada kedua jenis kayu hal yang demikian sehingga dapat diidentifikasi. Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara kayu jati dan kayu akasia :

Warna kayu : meskipun antara kayu jati dan kayu akasia mempunyai warna yang sama ialah berwarna cokelat, tetapi sesungguhnya warna kayu akasia sedikit lebih mencolok atau sedikit lebih gelap dari pada warna kayu jati. Apalagi bila kayu akasia ini sudah diproses menjadi papan dan dijemur atau dikeringkan, perbedaannya semakin tampak. kondisi seperti ini, umumnya, warna komponen teras pada kayu akasa lebih coklat atau lebih gelap daripada warna komponen teras pada kayu jati, demikian itu juga warna pada bagian gubalnya, biasaya nampak lebih putih dari pada komponen gubal pada kayu jati.

Berat kayu : dengan ukuran (panjang,lebar dan tebal) serta tingkat kekeringan yang sama, kayu akasia lebih berat dari pada kayu jati.

Pori-pori kayu : kayu jati memiliki pori-pori lebih lembut atau lebih kecil dari pada kayu akasia, sehingga permukaan kayu pada kayu jati lebih terasa halus dari pada kayu akasia.

Aroma atau bau kayu : kayu akasia memiliki wewangian atau bau yang kurang sedap, bau kayu akasia hampir mirip dengan bau kencing alias beraroma pesing, meskipun kayu jati tak.

Tingkat kekerasan kayu : meskipun sama-sama termasuk variasi kayu keras, namun kayu akasia mempunyai tingkat kekerasan lebih besar dari pada kayu jati, sehingga kayu akasia gampang sekali pecah atau retak serta lebih gampang melengkung saat berbentuk papan tipis, meskipun tingkat kekerasan pada kayu jati lebih rendah sehingga kayu jati tidak mudah pecah dan melengkung sedangkan dalam ukuran (ketebalan) yang tipis.

Tingkat keawetan kayu : tingkat keawetan kayu jati lebih bagus dari pada kayu akasia sehingga kayu jati lebih tahan lama dari pada kayu akasia. kelas keawetan kayu, kayu jati termasuk tipe kayu kelas awet I walaupun kayu akasia termasuk kayu kelas awet III.

Harga kayu : Harga perkubik kayu jati jauh lebih mahal dari pada harga kayu akasia, sehingga barang yang terbuat dari kayu jati lebih mahal dari pada barang yang terbuat dari kayu akasia.

Dari perbedaan tersebut, dari para pengrajin ataupun pecinta furniture seperti dari Viddava Furniture sendiri lebih banyak menggunakan kayu jati dibandingkan kayu lainnya.. Dengan benar-benar memahami perbedaan antara kayu jati dan kayu akasia, karenanya anda tidak akan gampang tertipu oleh ulah para pedagang yang tidak sportif saat anda menetapkan untuk berbelanja atau membeli furniture kayu. Karena banyak juga para penjual furniture yang bilangnya kepada calon pembeli jikalau barang yang dia tawarkan terbuat dari kayu jati meski hakekatnya tak. Jelas saja harga jualnya akan lebih mahal dan yang pasti akan merugikan si pembeli barang tersebut.
 
KAYU MAHONY
Apa itu kayu mahoni? Kayu mahoni adalah salah satu ragam kayu khas tempat tropis.  Di pulau Jawa ini juga, persedian untuk kayu mahoni tak perlu dikhawatirkan sebab jumlahnya masih benar-benar banyak, mulai dari yang masih berupa pohon maupun yang telah berupa kayu yang sudah dipotong atau diproses. itu karena variasi pohon penghasil kayu ini memiliki masa pertumbuhan yang cepat merupakan kurang lebih dalam kurun waktu 7 hingga 15 tahun, pohon mahoni sudah tumbuh besar dan sudah dapat dipotong dan diambil kayunya. Sebab ini jelas berbeda dengan masa pertumbuhan pohon jati maupun pohon lainnya yang memerlukan waktu yang lama.
Kayu mahoni mempunyai karakteristik serta mempunyai ciri-ciri khusus yang hanya terdapat pada variasi kayu itu sendiri. Ciri-ciri tersebut yang dapat membedakannya dengan macam kayu tropis yang lainnya. Sebab faktanya, ada sebagian macam kayu yang mempunyai kemiripan satu sama lain bila dilihat sekilas, baik dari segi warna, tekstur ataupun serat kayunya. Model dengan benar-benar memahami ciri-ciri khusus yang hanya dimiliki oleh macam kayu tertentu maka kita akan dapat membedakannya. Meski untuk sebagian tipe kayu yang mempunyai kemiripan jika dipandang secara sekilas adalah seperti kayu jati mirip dengan kayu akasia, kayu mahoni juga dapat dikatakan mirip dengan kayu kamper ataupun kayu keruing dari Kalimantan serta jenis kayu lainnya.
Lalu, bagaimanakah ciri-ciri kayu mahoni?
paling mendasar dari ciri-ciri kayu mahoni yakni sebagai berikut:
\\kayu mahoni

Warna: bagian teras atau tengah kayu mahoni kebanyakan berwarna merah muda (dapat dibilang nampak pucat), tetapi ada juga kayu mahoni yang berwarna merah tua mirip sekali dengan warna hati. Ini terdapat pada kayu mahoni yang benar-benar berumur tua, mungkin pohonya tumbuh lebih dari 25 tahun. untuk gubalnya atau komponen tepi kayu senantiasa berwarna putih.
kayu mahoni

Serat: kayu mahoni memiliki serat lurus dan terpadu.

Tekstur: Kayu mahoni mempunyai tekstur halus dan berpori-pori kecil.

Untuk lebih memahami mengenai ciri-ciri dari kayu mahoni, mungkin bisa lebih gampang jikalau dengan memperhatikan format fisiknya secara lantas.
Kayu mahoni merupakan jenis kayu yang mempunyai kwalitas baik, tetapi tingkat ketahanan dan keawetannya sedikit berada di bawah mutu kayu jati. Kayu ini kurang bendung kepada rayap sehingga tidak dianjurkan untuk penempatan yang bersentuhan secara langsung dengan tanah.
dunia industri, kayu mahoni dikenal sebagai macam kayu pertukangan yang baik. Kayu ini bisa dengan mudah dilakukan seperti dipotong dan dibentuk sehingga kayu mahoni banyak diaplikasikan sebagai bahan baku dalam pembuatan berbagai jenis kerajinan dan produk-produk mebel seperti handycraft, aneka mebel ukiran, lemari, tempat duduk, meja, furniture si kecil dan lain-lain. sebagian kasus, kayu mahoni jug sering dipakai sebagai bahan baku substitusi dari kayu jati. Ini dijalankan karena, kecuali jumlah atau persedian kayu mahoni banyak, harganya malahan jauh lebih murah dari pada kayu jati. Sebab tersebut adalah alasan utama bagi kebanyakan industri-industri pengolahan kayu (industri mebel) karena dapat menuntaskan keadaan sulit kelangkaan bahan baku sehingga kelangsungan proses produsi tetap terjaga dan lancar, dan juga bisa menekan tarif produksi menjadi lebih murah.

Berbeda kayu berbeda kualitas yang diberikan, akan tetapi kayu-kayu tersebut tetap bisa menciptakan keindahan furniture interior ataupun eksterior rumah seperti almari pajangan, almari pakaian, dan sebagainya.

Komentar